Palangka Raya, lintasfakta.net — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menjadi perhatian nasional setelah Wakil Gubernur Kalteng, H. Edy Pratowo, memaparkan praktik baik digitalisasi pembelajaran dalam Rakor Kepala Daerah Kemendikdasmen yang digelar pada Kamis, (13/11/2025), di Hall 3 ICE BSD City, Tangerang. Pada kesempatan tersebut, ia hadir bersama Plt. Kadisdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo.
Dalam paparannya, Edy Pratowo menekankan bahwa digitalisasi pembelajaran di Kalteng dibangun berdasarkan kondisi geografis yang sangat menantang. Ia menyebut bahwa untuk mencapai beberapa wilayah di pedalaman, perjalanan dapat memakan waktu hingga 12 jam, sehingga digitalisasi bukan sekadar modernisasi, melainkan kebutuhan mendesak untuk pemerataan kualitas pendidikan.
Lebih jauh, Edy menjelaskan bahwa strategi pendidikan Kalteng sejalan dengan arahan pemerintah pusat, tetapi memiliki pendekatan khas yaitu dimulai dari desa. Dengan dukungan penuh Gubernur H. Agustiar Sabran, Pemprov Kalteng bersama Disdik memastikan bahwa revitalisasi sekolah dan digitalisasi pembelajaran benar-benar menyentuh SMA, SMK, dan SKh di seluruh provinsi.
Pada forum yang berlangsung 13 November 2025 itu, wagub juga memaparkan pencapaian sarana digital. Sejak 2024, Pemprov Kalteng telah memasang ribuan perangkat digital, termasuk 3.147 unit papan tulis interaktif pada 2025 yang kini telah 100 persen terpasang. Perangkat tersebut menjadi tulang punggung pembelajaran digital dan hybrid di sekolah-sekolah.
Selain sarana, pemerintah juga menguatkan monitoring melalui aplikasi PENA Kalteng. Melalui aplikasi ini, kondisi sekolah, perangkat digital, hingga rekomendasi masyarakat dapat dipantau secara real-time. Dengan demikian, pembangunan pendidikan berjalan lebih terukur dan transparan.
Dari sisi layanan siswa, Kalteng memastikan tidak ada penahanan ijazah, dan justru memperkaya lulusan dengan tiga sertifikat kompetensi tambahan. Langkah ini ditujukan agar lulusan Kalteng siap bekerja atau melanjutkan pendidikan, serta sebagai strategi mencegah pernikahan dini di daerah pedalaman.
Paparan Kalteng pada tanggal 13 November 2025 mendapatkan apresiasi luas dari peserta rakor. Kehadiran Kalteng dianggap mampu memberi gambaran nyata bagaimana tantangan geografis dapat diatasi melalui inovasi dan komitmen pemerintah daerah.(via/red)
