Plt. Kadisdik Ajak Pegawai Bangun Budaya Kerja Inovatif dan Kolektif: Pendidikan Maju Dimulai dari Kantor Sendiri

Palangka Raya – Suasana apel pagi di halaman Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Senin (19/5/2025), berlangsung hangat namun penuh semangat. Apel yang dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan, Muhammad Reza Prabowo, menjadi momen refleksi sekaligus ajakan serius untuk membangun budaya kerja yang lebih solid, adaptif, dan progresif.

Dalam arahannya, Reza menekankan bahwa kemajuan dunia pendidikan tak bisa dilepaskan dari kualitas dan solidaritas para penggeraknya—yakni seluruh pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan itu sendiri. “Kita tidak bisa bicara tentang membangun sekolah unggul, kalau kita sendiri di kantor ini tidak rukun dan tidak solid,” ujarnya lugas.

Ia menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif seluruh jajarannya dalam menyukseskan rangkaian Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah, termasuk kegiatan budaya dan lomba-lomba yang mencerminkan kekayaan nilai lokal. Namun lebih dari itu, Reza menekankan perlunya menyambung semangat itu ke dalam praktik kerja sehari-hari.

“Bapak dan ibu adalah wajah Dinas Pendidikan. Setiap perbuatan, tutur kata, hingga sikap kita di kantor ini mencerminkan bagaimana citra lembaga ini dibangun,” ujarnya.

Lebih jauh, ia mendorong agar seluruh pegawai tidak terjebak dalam rutinitas administratif semata, namun mulai membangun ekosistem kerja yang inovatif. Menurutnya, inovasi bukan harus dimulai dari hal besar, tapi bisa dari ide sederhana yang membuat sistem kerja lebih efisien dan berdampak.

“Kita butuh keberanian untuk berpikir berbeda. Jangan hanya sibuk dengan apa yang biasa. Ciptakan ide, perbaiki alur kerja, sumbangkan gagasan. Dari kantor inilah arah perubahan pendidikan kita dimulai,” jelasnya.

Reza juga menyinggung pentingnya kolaborasi lintas bidang dan generasi dalam tubuh birokrasi pendidikan. Ia mengingatkan bahwa pekerjaan di dinas tidak akan optimal jika dilakukan secara sektoral dan individual. “Satu orang punya ide hebat, tapi kalau tidak dibagi dan disinergikan, tidak akan jadi dampak. Saya ingin kita kerja bersama, bukan sendiri-sendiri.”

Apel pagi itu menjadi simbol pergeseran pendekatan kerja dari sekadar administratif menuju pendekatan berbasis semangat kolektif dan keberanian untuk berinovasi. Sebagai penutup, Reza kembali menekankan bahwa perubahan besar dalam pendidikan dimulai dari perubahan sikap dan komitmen setiap individu di dalam institusi.

“Mari mulai dari diri kita sendiri. Kalau kita ingin pendidikan di Kalteng lebih maju, tunjukkan bahwa kita bisa jadi pelayannya yang terbaik,” tutupnya.(red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *